REVIEW BOOK STRATEGI PEMBELAJARAN
CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)
STRATEGI PEMBELAJARAN
KELENGKAPAN BUKU
1. Judul
Buku : Strategi
Pembelajaran Terpadu (teori, Konsep & Implementasi)
2. Pengarang :
Isriani Hardini, Dewi Puspitasari
3. Penerbit :
Familia
4. Tahun
Terbit : 2012
5. Kota
Terbit : Yogyakarta
6. Halaman :
242 halaman
7. ISBN : 978-602-9434-06-4
8. Foto
Sampul :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mulanya istilah strategi digunakan
dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan
militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yangb erperang dalam
mengatur strategi, untuk memenagkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia
akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari
kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan
menyusun tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang
harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk
melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu
memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Istilah strategi, sebagaimana banyak
istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu
sama. Didalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan
guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan balajar-mengajar. Sifat umum
pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak
dipergunakan atau dipercayakan guru dan peserta didik didalam macam-macam
peristiwa belajar. Dengan demikian maka komsep strategi dalam hal ini merujuk
pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru dan peserta didik didalam
peristiwa belajar-mengajar. Implisit dibalik karakteristik abstrak itu adalah
rasional yang membedakans trategi yang satu dari strateegi yang lain secara
fundamental. Istilah lain yang yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah
model-model mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan guru-peserta didik
dalam suatu peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur
instruksional.
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui teori dan
implementasi strategi pembelajaran di Indonesia
3. Untuk mempelajari lebih dalam
mengenai pembelajaran pada masa sekolah
1. Dapat
mengembangkan kecerdasan intelektual para pembaca
2. memiliki
kesempatan belajar secara langsung,nyata, serta objektif mengenai berbagai startegi
pembelajaran
BAB II
ISI BUKU
BAB II
DEFINISI STRATEGI,
METODE, DAN TEKNIK BELAJAR MENGAJAR
DEFINISI BELAJAR,
MENGAJAR, DAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan beberapa
dehnisi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya
berbicara tentang tingkah laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman yang
berasal dari lingkungan. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa agar terjadi
proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum kegiatan belajar
mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai
pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta didik dan pengalaman
belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan belajar adalah
sebagai berikut (A.M., 1986: 28 31).
- Untuk mendapatkan pengetahuan
- Penanaman konsep dan
keterampilan
- Pembentukan sikap
Robert M Gagne (dalam
Djamarah dan Aswan Zain, 2010: 12 18) membedakan pola pola belajar peserta
didik ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
- Belajar Tipe 1: Signal
Learning (Belajar Isyarat)
- Belajar Tipe 2:
Stimulus-Respon: Learning (Belajar-Stimulus Respons)
- Belajar Tipe 3: Cbaining
(Rantai atau Rangkaian)
- Belajar Tipe 4: Verbal Association
(Asosiasi Verbal)
- Belajar Tipe 5: Discrimination
Learning (Belajar Diskriminasi)
- Belajar Tipe 6: Contept
Learning (Belajar Konsep)
- Belajar Tipe 7: Rule Learning
(Belajar Aturan)
- Belajar Tipe 8: Problem
Solving (Pemecahan Masalah)
DEFINISI STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR
Ada empat strategi
dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal hal berikut (Djamarah dan Aswan
Zain, 2010: 5 6).
- Mengidentifikasi serta
menerapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan
- Memilih sistem pendekatan
belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
- Memilih dan menetapkan
prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat
dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan
kegiatan mengajarnya.
- Menetapkan norma norma dan
batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan
sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.
Strategi belajar
digambarkan sebagai sifat, tingkah laku yang tidak teramati, atau langkah nyata
yang dapat diamati. Strategi belajar mengajar menurut J.R. David meliputi
rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan
pengajaran tertentu. Strategi dapat diartikan sebagai rencana kegiatan untuk
mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara untuk mencapai sesuatu. Untuk
melaksanakan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran
tertentu. Dengan demikian, metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam
strategi belajar mengajar.
DEFINISI METODE BELAJAR
MENGAJAR
a. Metode Ceramah
Menurut Sagala (2010),
metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan
lisan dari guru kepada peserta didik. Metode ceramah merupakan cara belajar
atau mengajar yang menekankan pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada
pelajar (pelajar aktif, pelajar pasif).
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab
merupakan metode guru bertanya kepada siswa. Pertanyaan merupakan perbuatan
(hal) bertanya, permintaan keterangan, atau sesuatu yang ditanyakan. Pertanyaan
merupakan pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk
berpikir.
c. Metode Diskusi
Diskusi merupakan
bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk
mencapai tujuan tertentu. Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan
siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali,
atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Dalam diskusi selalu ada
pokok yang menjadi bahan pembicaraan.
Berikut ini adalah
jenis jenis diskusi.
a.
Diskusi kelompok
b.
Diskusi panel
c.
Seminar
d.
Simposium
d. Metode Kerja
Kelompok
Menurut Sagala, metode
kerja kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam suatu kelas dipandang
sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri, ataupun dibagi atas kelompok
kelompok kecil atau sub sub kelompok. Tujuan kerja kelompok adalah agar siswa
mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.
Keberhasilan kerja kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa
individu tersebut.
e. Metode Pemberian
Tugas
Metode pemberian tugas
atau resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus
dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat merangsang siswa untuk
aktif belajar, baik secara individual maupun kelompok.
f. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah
peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan
metode metode mengajar lainnya.
g. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari
kata simulate yang artinya berpura pura atau berbuat seakan akan. Simulasi
merupakan metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang
mirip dengan keadaan yang sesungguhnya. Simulasi dapat diartikan sebagai cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Metode simulasi merupakan
bentuk metode praktik yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta
belajar (keterampilan mental maupun fisik/ teknis).
h. Metode Inkuiri
Metode inkuiri
merupakan metode yang relatif baru. Metode inkuiri disebut juga metode penemuan
yang sangat penting untuk dilakukan siswa usia sekolah dasar.
Menurut Sagala, metode
inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar dasar
berpikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa
lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan
masalah. Siswa benar benar ditempatkan sebagai subjek dan objek dalam belajar.
Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing
dan fasilitator.
i. Metode Sosiodrama
dan Bermain Peranan
Metode sosiodrama
adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam
hubungan sosial, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan di mana para
siswa diikutsertakan dalam permainan peranan dalam mendemonstrasikan masalah
masalah sosial (Sabri, 2007: 57 58).
j. Metode Problem
Solving
Metode problem solving
(pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, melainkan juga
merupakan suatu metode berpikir. Dalam metode problem solving dapat menggunakan
metode metode lainnya dimulai dari mencari data sampai pada menarik kesimpulan
(Sabri, 2007: 58).
k. Metode Sistem Regu
(Team Teaching)
Fam teaching adalah
suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang. Artinya, suatu
metode atau cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan bersama oleh dua
orang atau lebih kepada kelompok siswa untuk tujuan pengajaran (Sabri, 2007: 59).
team teaching pada dasarnya ialah metode mengajar, dua orang guru atau lebih
bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi, kelas dihadapi beberapa
guru.
1. Metode Latihan
(Drill)
Metode latihan pada
umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa
yang telah dipelajari (Sabri, 2007: 60).
m. Metode Karyawisata
Karyawisata dalam arti
metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam
arti umum. Karyawisata berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar
(Sabri, 2007: 61).
DEFINISI TEKNIK BELAJAR
MENGAJAR
Seorang pengajar/guru
harus mengetahui dan memahami teknik teknik penyajian dan sifat sifat yang khas
pada setiap teknik penyajian agar mampu dan terampil menggunakannya sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik
penyajian mengajar (Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, 2008: 67 70).
a.
Teknik Penyajian Diskusi
b.
Teknik Penyajian Kerja Kelompok
c.
Teknik Penyajian Penemuan
d.
Teknik Penyajian Simulasi
e.
Teknik Penyajian Unit Teaching
f.
Teknik Penyajian Sumbang Saran (Brain
storming)
g.
Teknik Penyajian Inquiry
h.
Teknik Penyajian Eksperimen
i.
Teknik Penyajian Demonstrasi
j.
Teknik Penyajian Karyawisata
k.
Teknik Penyajian Kerja Lapangan
l.
Teknik Penyajian secara Kasus
m.
Teknik Penyajian secara Sistem Regu
n.
Teknik Penyajian Latihan (Drill)
o.
Teknik Penyajian Ceramah
BAB III
KONSEP DASAR STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR
konsep dasar strategi
belajar mengajar ini meliputi (1) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan erilaku belajar; (2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan
terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Dari uraian tersebut
tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan
harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya
sesuai dengan yang diharapkan.
Pertama, spesifikasi
dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana yang diinginkan sebagai
hasil belajar mengajar yang dilakukan itu.
Kedua, memilih cara
pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk
mencapai sasaran.
Ketiga, adalah memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif.
Keempat, menetapkan
norma norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang
dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilannya sudah
dilakukan evaluasi.
SASARAN KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR
Pada tingkat sasaran
atau tujuan yang universal, manusia yang diidamkan tersebut harus memiliki
kualifikasi (1) pengembangan bakat secara optimal; (2) hubungan antarmanusia;
(3) efisiensi ekonomi; dan (4) tanggung jawab selaku warga negara.
Tujuan pendidikan
Indonesia sejalan dengan dasar negara dan pandangan hidup kita, sasarannya
adalah terbinanya warga negara yang cakap, memahami, menghayati, dan
mengamalkan sila sila (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil
dan beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pandangan hidup para guru maupun siswa turut mewarnai
berkenaan dengan gambaran karakteristik sasaran manusia idaman.
TAHAPAN MENGAJAR
Ada tiga hal pokok yang
harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar yaitu (1) tahapan
mengajar; (2) penggunaan model atau pendekatan mengajar; dan (3) penggunaan prinsip
mengajar. Secara umum ada tiga pokok dalam strategi mengajar, yakni tahap
permulaan (prainstruksional) tahap pengajaran (instruksional), dan tahap
penilaian dan tindak lanjut
a. Tahap
Prainstruksional
Tahap prainstruksional
adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar dan
mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada
tahapan ini adalah sebagai berikut.
- Guru menanyakan kehadiran
siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir.
- Bertanya kepada siswa, sampai
di mana pembahasan pelajaran
- Mengajukan pertanyaan kepada
siswa di kelas, atau siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah
diberikan sebelumnya.
- Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari
pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.
- Mengulang kembali bahan
pelajaran yang lalu (bahan pelajaran sebelumnya) secara singkat tapi
mencakup semua bahan aspek yang telah dibahas sebelumnya.
- Penggunaan alat bantu
pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi sangat
diperlukan.
- Menyimpulkan hasil pembahasan
dari pokok materi. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok
pokoknya ditulis di papan tulis untuk dicatat siswa.
BAB IV
JENIS JENIS STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR
Berbagai jenis Strategi
Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan sebagai
berikut.
1. Atas dasar
pertimbangan proses pengolahan pesan
a.
Strategi Deduktif.
b.
Strategi Induktif.
2. Atas dasar
pertimbangan pihak pengolah pesan
- Strategi Ekspositorik.
- Strategi Heuristik.
3. Atas Dasar
Pertimbangan Pengaturan Guru
- Strategi Seorang Guru. Seorang
guru mengajar kepada sejumlah siswa.
- Strategi Pengajaran Beregu
(team teching).
Dengan
Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata
pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik
tertentu.
4. Atas Dasar
Pertimbangan Jumlah Siswa a. Strategi Klasikal
- Strategi Kelompok Kecil
- Strategi Individual
5. Atas Dasar
Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa
- Strategi Tatap Muka. Strategi
ini akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.
- Strategi Pengajaran Melalui
Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, tetapi guru “mewakilkan”
kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.
Dalam
mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi, E. Mulyasa (2003)
mengetengahkan lima strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntutan
Kurikukum Berbasis Kompetensi, yaitu (1) Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Hacking Learning); (2) Bermain Peran (Role Playing); (3) Pembelajaran
Partisipatif (Particzpative teaching and Learning); (4) Belajar Tuntas (Mastery
Learning); dan (5) Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction). Sementara
itu, Gulo (2005) memandang pentingnya strategi pembelajaran inkuiri (inquiry).
Berikut ini akan diuraikan secara singkat dari masing masing strategi
pembelajaran tersebut.
BAB V
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Karakteristik
Peserta Didik
Peserta didik sebagai
orang yang belajar merupakan subjek yang penting dalam proses pembelajaran.
Dalam pemilihan strategi belajar mengajar, pengajar harus memerhatikan
karakteristik peserta didik antara lain sebagai berikut.
a. Kematangan mental
dan Kecakapan Intelektual
b. Kondisi fisik dan
Kecakapan Psikomotor c. Umur
d. Jenis Kelamin
2. Kompetensi Dasar
yang Diharapkan
Kompetensi dasar
merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata
pelajaran tertentu. Strategi pembelajaran harus dipilih sesuai dengan
kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
3. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan
seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui pembelajaran
yang menyenangkan. Sebisa mungkin peserta didik dapat merasakan manfaat bahan
ajar setelah mempelajarinya.
4. Waktu yang Tersedia
Dalam suatu
pembelajaran, pengajar/guru harus memerhatikan waktu yang dialokasikan dalam
kurikulum pembelajaran.
5. Sarana/Prasarana
Belajar
Menurut KBBI, sarana
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan.
6. Kemampuan/ Kecakapan
Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi Belajar Mengajar
Kemampuan ini berkenaan
dengan ketepatan pemilihan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang
selaras dan serasi.
PEMILIHAN STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR
Langkah langkah yang
harus ditempuh adalah sebagai berikut.
Pertama, menentukan
tujuan dalam arti merumuskan tujuan dengan jelas sehingga dapat diketahui apa
yang diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam kondisi yang bagaimana serta
seberapa tingkat keberhasilan yang diharapkan.
KRITERIA PEMILIHAN
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENURUT GERLACH DAN ELY
Kriteria Pemilihan
Strategi Belajar mengajar, menurut Gerlach dan Ely adalah sebagai berikut.
1.
Efisiensi
2.
Efektivitas
3.
Kriteria lain Pertimbangan lain yang
cukup penting dalam penentuan strategi maupun metode adalah tingkat
keterlibatan siswa.
BAB VI PENGEMBANGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
Menurut Bafadhal ada
tiga indikator pembelajaran unggulan. Pertama, pembelajaran unggulan apabila
dapat melayani semua siswa (bukan hanya pada sebagian siswa). Kedua, dalam
pembelajaran unggulan semua anak mendapatkan pengalaman belajar semaksimal
mungkin. Ketiga, walaupun semua siswa mendapatkan pengalaman belajar maksimal,
prosesnya sangat bervariasi bergantung pada tingkat kemampuan anak yang bersangkutan.
Dengan demikian, pembelajaran yang unggul berpusat pada siswa (student center).
STRATEGI PEMBELAJARAN
PAKEM
Untuk menciptakan
proses belajar yang unggul/berkualitas dalam pembelajaran fullday, maka perlu
dikembangkan strategi khusus yang membuat siswa termotivasi untuk belajar dan
selalu merasakan kesenangan dalam belajarnya.
1)
Pembelajaran Aktif
2)
Pembelajaran Kreatif
3)
Pembelajaran Efektif
4)
Pembelajaran Menyenangkan
STRATEGI PEMBELAJARAN
PEMECAHAN MASALAH
Pada dasarnya tujuan
akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelak di masyarakat. Untuk
menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi yang andal dalam pemecahan masalah,
maka diperlukan serangkaian strategi pembelajaran pemecahan masalah.
Berdasarkan kajian beberapa literatur terdapat banyak strategi pemecahan
masalah yang kiranya dapat diterapkan dalam pembelajaran (Wena, 2011: 52).
Mengingat jenis
permasalahan yang akan diajarkan terdiri dari berbagai macam permasalahan, maka
terdapat juga berbagai macam strategi pemecahan masalah (Wena, 2011).
1. Taksonomi Pemecahan
Masalah
Menurut Wankat dan
Oreovocz (dalam Wena, 2011)
Mengklasifikasikan
lima tingkat taksonomi pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut.
a.
Rutin: tindakan rutin atau bersifat
algoritmatik yang dilakukan tanpa membuat suatu keputusan.
b.
Diagnostik : Pemecahan suatu prosedur
atau cara yang tepat secara rutin.
c.
Strategi : Pemilihan prosedur secara
rutin untuk memecahkan suatu masalah. Strategi merupakan bagian dari tahap
analisis dan evaluasi dalam taksonomi Bloom.
d.
Interpretasi : Kegiatan pemecahan
masalah yang sesungguhnya, karena melibatkan kegiatan mereduksi masalah yang
nyata, sehingga dapat dipecahkan.
e.
Generalisasi : Pengembangan prosedur
yang bersifat rutin untuk memecahkan masalah masalah yang baru.
2. Strategi Pemecahan
Masalah SOLSO
Solso (dalam Wena,
2011) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah.
- Identifikasi permasalahan
(identifeation the problem)
- Representasi permasalahan
(representation of the problem)
- Perencanaan pemecahan
(planning the solution)
- Menerapkan /
mengimplementasikan perencanaan (execute the plan)
- Menilai perencanaan (evaluate
the plan)
- Menilai hasil pemecahan
(evaluate the solution)
3. Strategi Pemecahan
Masalah WAN KAT DAN OREOVOCZ
1. Tahap Pembelajaran :
Saya mampu / bisa.
- Kegiatan Guru : Membangkitkan
motivasi dan membangun keyakinan diri siswa.
- Kegiatan Siswa :
Menumbuhkembangkan motivasi belajar dan keyakinan diri dalam menyelesaikan
permasalahan.
2. Tahap Pembelajaran :
MendeHnisikan.
- kegiatan Guru : Membimbing
membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui dalam suatu
permasalahan.
- Kegiatan Siswa : Menganalisis
dan membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui dalam suatu
permasalahan.
3. Tahap Pembelajaran :
Mengeksplorasi Kegiatan Guru : Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi dimensi permasalahan yang
dihadapi.
a. Kegiatan Siswa :
Mengajukan pertanyaan pertanyaan pada guru, untuk melakukan pengkajian lebih
dalam terhadap permasalahan permasalahan yang dibahas.
Strategi Pemecahan
Masalah Sistematis
Pemecahan masalah
sistematis adalah petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk
melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Secara operasional, tahap tahap pemecahan
masalah sistematis terdiri atas empat tahap berikut.
- Memahami masalahnya
- Membuat rencana penyelesaian
- Melaksanakan rencana
penyelesaian
- Memeriksa kembali, mengecek
hasilnya
Strategi Pembelajaran
Inkuiri Biologi
Digunakannya model
pembelajaran inkuiri biologi (biological science inquiry model) dalam
pembelajaran didasari atas berbagai pertimbangan, yaitu sebagai berikut.
- Model pembelajaran ini khusus
dirancang hanya untuk mata pelajaran biologi dan dalam beberapa hasil
penelitian telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
- Model pembelajaran inkuiri
biologi, memiliki prosedur dan langkah langkah yang sistematis sehingga
mudah diterapkan guru.
- Model pembelajaran Biologi
dirancang dengan memadukan ketepatan strategi pembelajaran dengan cara
otak bekerja selama proses pembelajaran.
Strategi Pembelajaran
Inkuiri Jurisprudenrial
Model ini dikembangkan
oleh Donald Oliver dan James F. Shaver (1966/1974). Model ini bertujuan
mengajari siswa untuk menganalisis dan berpikir secara sistematis dan kritis
terhadap isu isu yang sedang hangat di masyarakat.
Setiap buku memiliki keunggulannya
masing masing, buku ini memiliki ke unggulan diantaranya: sampul pada buku ini
memiliki gambar yang sangat menarik, pada cover tersebut memiliki gambar sebuah
tangan yang terlihat sedang menulis dan juga pemandangan kelas dengan meja dan
kursinya, gambar tersebut terlihat menyatu dan indah untuk di lihat. Layout,
tata letak dan tata tulis pada buku ini tertata dengan sangat rapi dan baik. Buku
ini memiliki karakter isi yang berbeda, pengembangan strategi pada bab IV
dibahas dengan sangat baik dan detail dan juga setiap strategi yang dibahas
oleh penulis memiliki referensi yang kuat dan terkait. Buku ini memiliki gambar
dan tabel-tabel pendukung buku yang cukup banyak, sehingga para pembaca tidak
hanya terfokus pada bacaan dan tulisan saja. Daftar pustaka pada buku ini juga
sangat banyak yang berarti penulis memiliki referensi yang banyak mengenai
strategi pembelajaran.
Kelemahan pada buku ini adalah:
pada buku ini memiliki ketembalan yang cukup tebal, sehingga para pembaca yang
tidak begitu suka membaca akan merasa bosan dan malas untuk membacanya. Pada
awal buku ini, terdapat beberapa halaman yang dibiarkan kosong tanpa tulisan,
dan itu membuat buku itu mubazir atau buang-buang kertas saja. Pembahasan dalam
buku ini juga terlalu berat dan sulit untuk dipahami, kita harus membaca
berulang-ulang baru mengetahui maksud dari buku tersebut. Pada buku ini juga
terdapat beberapa kata-kata yang salah ketik sehingga terkadang pembaca
terkecoh dengan tulisan yang salah tersebut.
BAB III
PENUTUP
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan
oleh setiap guru karena terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan serta tersusun untuk mencapai tujuan. Tiap proses belajar memiliki
strategi pembelajran tertentu. Gunanya adalah agar peserta belajar dapat
mengikuti proses belajar demikian pula sehingga mampu mencapai manfaat belajar
yang maksimum.
Seorang guru bisa menggunakan berbagai
bentuk strategi yang digunakan agar siswa tidak merasa bosan pada saat proses
belajar mengajar berlangsung sehingga kelas akan terasa lebih hidup dan
menyenangkan.
Semoga penulis dapat membuat
buku-buku lain mengenai strategi pembelajaran yang lebih baik dan penuh dengan
wawasan yang lengkap, juga membuat strategi pembelajaran khusus mengenai Anak
Usia Dini.
DAFTAR PUSTAKA
Hardini, Isriani. Puspitasari,
Dewi. Strategi Pembelajaran Terpadu
(teori, konsep, & Implementasi). Yogyakarta: Familia
Comments
Post a Comment