REVIEW BOOK KETERAMPILAN TARI ANAK USIA DINI
KELENGKAPAN BUKU
Buku Utama
1. Judul
Buku : Keterampilan Tari Anak
Usia Dini
2. Pengarang : Kamtini S.Pd, M.Pd
3. Penerbit : Unimed Express
4. Tahun
Terbit :
5. Kota
Terbit : Medan
6. Hal
& Tebal buku:
7. ISBN :
8. Foto
Sampul :
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Anak
pada masa usia prasekolah sangat membutuhkan hal-hal yang mampu memicu
perkembangan fisik maupun psikisnya ke arah yang positif. Tentunya hal ini adalah
yang diinginkan oleh setiap orang tua. Anak memiliki kemampuan motorik halus maupun
kasar yang baik. Misalnya mampu bergerak secara normal bahkan lebih. Berlari
cepat, kemampuan mengkoordinasikan gerak sehingga anak terlihat lebih gesit dan
cekatan. Kemampuan mengekspresikan diri secara spontan maupun dengan bimbingan.
Anak
dibimbing untuk melakukan gerak dengan baik. hal ini tentunya akan membantu
pertumbuhan fisik anak. Menari membentuk anak untuk memiliki kemampuan
mengkoordinasikan gerak satu dengan gerak berikutnya. Bahkan menari dapat
melatih anak untuk mampu mengkoordinasikan gerak dengan musik atau irama yang
mengiringi tarian. Dengan kata lain menari dapat melatih gerak tubuh anak menjadi
lebih baik, baik itu dari aspek pertumbuhan fisik maupun koordinasi gerak. Penggunaan
beberapa metode dalam pembelajaran seperti metode kerja kelompok dan
demonstrasi yang sudah disesuaikan dengan keadaan anak, pemilihan lokasi serta
meteri pembelajaran tari yang tepat. Semua ini adalah beberapa strategi
yang
digunakan oleh sanggar dalam proses pembelajaran tari pada anak usia dini.
Dengan
proses pembelajaran atau strategi yang sesuai dengan kondisi anak usia dini, dapat
membantu membangkitkan gairah belajar para peserta didik dalam berkreativitas dan
bereksplorasi terhadap materi yang diberikan. Diharapkan hasil dari penelitian
ini dapat diketahui secara utuh bagaimana proses pembelajaran dan strategi yang
tepat untuk diterapkan kepada anak usia dini.
2.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui keterampilan tari anak usia dini
2.
Untuk mengetahui dasar-dasar dari tari untuk anak usia dini
Dapat memahami dan mengerti karakteristik, kemampuan, bagaimana menciptakan tari dan
sesuai untuk pengajaran yang akan kita laksanakan di sekolah.
BAB II
ISI BUKU
BAB
I
Karakteristik Gerak Berirama (Tari) Anak
Usia Dini
A. Unsur Tari pada Tari Anak Usia Dini
1. Unsur Gerak Dalam Tari
Elemen dasar tari adalah gerak.
Berdasarkan keperluan atau fungsinya gerak dapat dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu gerak bekerja, gerak bermain dan gerak tari. Gerak bekerja
adalah gerak yang dilakukan sematamata untuk kepentingan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar hidup, aspek ekspresi atau ungkapan perasaan kehidupan jiwa tak
pernah terpikirkan. Gerak bekerja merupakan gerak manuSia yang dilakukan untuk
mencapai keseimbangan hidup berdasarkan pada nilai kesejahteraan material.
Gerak bermain merupakan suatu kegiatan bergerak yang bersifat ]asmaniah dengan
melibatkan sejumlah peiaku. Mereka yang terlibat dalam peristiwa bermain
berusaha menghindarkan kesan emosional dan lebih menekankan pada kesadaran
kebersamaan yang saling menyenangkan. Gerak tari lebih bersifat keluar,
sehingga terjadi komunikasi antar pribadi yang terlibat.
Ada dua aspek penting dalam tari, yaitu
aspek gerak dan aspek irama.
2. Karakteristis Gerak Anak Usia Dini
Karakteristik gerak motorik pada anak
usia dini terdiri dari dua gerakan, yaitu gerakan motorik halus dan gerakan
motorik kasar. Berikut ini akan diuraikan keterampilan gerakan motorik kasar
dan motorik halus. .
a. Keterampilan Koordinasi Gerakan
Motorik Kasar
Keterampilan motorik kasar dapat dibagi
kedalam tiga kelompok :
- keterampilan
lokomotorik
- keterampilan
nonlokomotorik
- keterampilan
dalam memproyeksi
b. Keterampilan Koordinasi Gerakan
Motorik Halus
adapun karakteristik gerak yang biasa
dilakukan oleh anak usia dini, pada umunya adalah sebagai berikut:
- menirukan
- manipulasi
- bersahaja
B. Jenis Tarian Anak Usia Dini
1. Fungsi Tari
Tari merupakan salah satu jenis seni
pertunjukan, menurut RM Soedarsono fungsi seni pertunjukan (tari) dalam
kehidupan manusia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1)
sebagai sarana upacara ritual; (2) sebagai hiburan pribadi dan (3) sebagai
tontonan (Agus Cahyono,2006).
a. Fungsi Tari sebagai Sarana Upacara
Ritual
Salah satu fungsi tertua seni
pertunjukan (tari) adalah sebagai sarana upacara ritual, masyarakat pada zaman
dahulu biasa melaksanakan upacara ritual ketika akan memulai suatu peristiwa.
b. Fungsi Tari sebagian Hiburan
Tari yang berfungsi sebaga hiburan
bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi-kegembiraan atau rasa syukur.
c.
Fungsi Tari sebagai Tontonan
Tari sebagai tontonan, merupakan tarian
yang disajikan khusus dengan kaidah-kaidah artistik yang telah ditata apik
untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas.
2. Jenis Tari
a. Jenis Tari berdasarkan Pola
Garapannya
Berdasarkan pola garapannya (proses
penciptaan), jenis tari dibagi menjadi dua, yaitu tari tradision'al dari tari
kreasi baru. Tari tradisional adalah tari yang telah hidup sejak masa lampau
pada kamunitas artistiknya tari tradisional dikategorikan menjadi dua, yaitu
(a) tradisional rakyat, (b) tradisional klasik.
b. Jenis Tari berdasarkan Koreografinya
Jenis tari ditinjau dari koreografinya
digolongkan menjadi tiga, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari
berkelompok.
c. Jenis Tari berdasarkan Temanya.
Tari berdasarkan tema dibedakan menjadi
dua, yaitu tari dramatik dan tari nondramatik
3. Jenis Tari Pada Anak Usia Dini .
a. Konsep Pendidikan Seni di Sekolah
Ada dua konsep pendekatan pembelajaran
seni di‘ sekolah, yaitu seni dalam pendidikan danpendidikan melalui seni.
BAB II
Gerak Tari Pada Anak Usia
Dini
A. Gerak Tari
Pada Anak Usia Dini
Gerak tari dapat membantu meningkatkan
kecerdasan kinestetik bagi anak usia dini, dimana gerak tari dapat memberikan
penguatan konsentrasi, keluwesan serta keindahan gerak, tidak hanya dalam penguasaan
kinestetik (psikomotor) saja melainkan dapat memberikan dan peluang
keterampilan gerak tari yang diperoleh.
Gerak dasar tari dapat didefinisikan sebagai gerakan yang bersifat
jasmaniah yang terdiri dari adanya ide, gerak dan irama sehingga menghasilkan
makna.Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak tubuh
manusia, tubuh adalah alatnya dan gerak tubuh sebagai medianya. Gerak tubuh
yang dapat dijadikan media dalam tari yaitu dimulai dari gerakan kepala sampai
ujung kaki melalui gerakan yang halus
(fine motor) atau gerakan kasar (gross motor) (Rachmi, 2008: 6.3).
1. Pola pengembangan tari pada anak usia
dini mencakup 3 aspek, yakni :
- Pola
Pengembangan Gerak
- Pola
Pengembangan Irama
- Pola
Pengembangan Ekspresi
B. Gerak Pada
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini (AUD)
Gerak Tari atau braingym dipakai istilah
dimensi literalis untuk belahan otak kanan dan kiri, dimensi memfokuskan untuk
bagian belakang otak (batang otak atau brainstem) dan bagian otak depan
(frontal lobes) serta pemusatan untuk untuk sistem limbis (midbrain) dan otak
besar (celebral otak). Dalam melakukan aktivitas gerak anak diharapkan dapat
mengubah perilakunya, dengan demikian anak tidak hanya mampu melakukan gerak
semat melainkan juga berlatih untuk bersosialisasi dan mengembangkan potensi
kreatifnya.
C. Gerak Pada
Perkembangan Belajar
Gerak tari dapat membantu meningkatkan
kecerdasan kinestetik bagi anak usia dini, dimana gerak tari dapat memberikan
penguatan konsentrasi, keluwesan serta keindahan gerak, tidak hanya dalam
penguasaan kinestetik (psikomotor) saja melainkan dapat memberikan dan peluang
keterampilan gerak tari yang diperoleh.
Gerak dasar tari dapat didefinisikan sebagai gerakan yang bersifat
jasmaniah yang terdiri dari adanya ide, gerak dan irama sehingga menghasilkan
makna. Melalui gerak, anak usia dini dapat belajar keterampilan motorik halus
dan kasar. Lalu belok pula, anak usia dini dapat mengeksplorasi semua
kemungkinan yang terjadi
D. Gerak Pada
Perkembangan Afektif AUD
Pembelajaran tari yang berpusat pada
anak, berarti anak tidak lagi dijadikan sebagai objek tetapi sebagai subjek
pembelajaran. Aktivitas matahari lebih banyak dijadikan sebagai oleh anak
daripada guru. Pembelajaran berpusat pada anak yang mengandung pengertian bahwa
pembelajaran harus memperhatikan kebutuhan anak akan perkembangan, pertumbuhan,
minat, dan kreativitasnya. Dengan demikian pembelajaran tari mampu
mengembangkan potensi anak secara individual dan juga mengembangkan kecerdasan
Intra dan interpersonal.
E.
Pengembangan Kecerdasan Intra dan Interpersonal
Permainan dan bermain anak usia dini
melalui gerak tari dapat mengembangkan kecerdasan Intra dan interpersonal. intrapersonal
adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan orang
lain. kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengelola segala potensi
diri yang dimilikinya. Kedua kecerdasan ini saling berhubungan dalam diri
manusia.
E. Gerak Pada
Perkembangan Fisik Motorik AUD
BAB
III
Kemampuan Merespons Gerak Berirama pada
Anak Usia Dini
1)
PEMANFAATAN PERBENDAHARAAN GERAK ANAK USIA DINI DALAM GERAK BERIRAMA
Anak usia dini memiliki potensi untuk
secara. terus-menerus mengembangkan semua kemampuannya (bahasa, emosional,
berpikir, sosial, dan fiisk) secara tidakterbatas. Tentunya itu akan terjadi biIa
anak diberi kesempatan untuk mengembangkannya secara maksimal dengan bantuan
orahg-orang dewasa disekitarnya yang tak lain dan tak bukan adalah orang tua
dan gurunya.
Untuk keperluan itu mereka akan
membutuhkan sarana untuk mengembangkan kemampuan atau keterampilan seperti :
membuat koordinasi jari-jari (motorik halus), misalnya memegang crayon atau
memasukkan biji-bijian ke dalam botol.
2) PEMANFAATAN GERAKAN SEBAGAI GERAKAN
BERIRAMA/ TARIAN
Gerak-gerakan dasar.dapat dimanfaatkan
guru atau orang tua untuk menciptakan .sebuah “karya tari” untuk anak usia dini
sebagai karya tari yang sangat sederhana. Misalnya tema yang ingin diciptakan
adalah tari “Katak Melompat" untuk, anak-anak usia 3-4 tahun. Guru atau
_Qrang' -tua dapat memilih jenis gerakan “straight jump' (melompat di tempat),
“shoulder pop” (mengangkat pundak satu per satu atau dua' sekaligus), dan
gerakan ”drop and pop” (melompat dengan ménghadap kesegala arah).
3)
PENGAMATAN/PENGIDENTIFIKASIAN,BERCERITA,DAN PENIRUAN
Pada contoh aktivitas sebelumnya, dapat
dicermati bahwa gum melakukan banyak hal yang melibatkan anak. Di antaranya
adalah aktivitas pengamatan atau pengidentifikasian, aktivitas bercerita dan
menceritakan, dan aktivitas peniruan.
B. Kemampuan Merespon Anak Usia Dini
dalam Gerak Berirama
Anak-anak usia dini sudah dapat
memberikan tanggapan atau merespons terhadap apa yang diterima atau yang
dirasakannya.
1. MERESPONS MELALUI MENGAPRESIASI
Dalam merespons, anak juga be|ajar
mengapresiasi karya tari. Bila kepada anak-anak diberikan kebebasan untuk
berkomentar, maka kita akan mengetahui bagaimana anak-anak. mengapresiasi suatu
karya seni tari yang dilihatnya.
2. MERESPONS MELALUI MENIRUKAN
Peniruan adalah salah satu cara anak
belajar mengenali aktivitas orang lain. Pengimitasian juga dapat dijumpai dalam
kegiatan berkesenian anak-anak, misalnya dalam seni rupa saat menggambar objek
atau dalam tarian anak yang banyak sekali menggunakan Berakan-gerakan imitasi
dari aktivitas objek tari.
3. MERESPONS MELALUI BERCERITA
BAB
IV
PERFORMANCE TARIAN ANAK USIA DINI A.
PENGENALAN TUBUH
1. Tubuh
Sumber gerak tari anak adalah tubuhnya
secara keseluruhan. Mulai dari gerakan, kepala, tangan, hingga kaki.
a. Struktur Tubuh
Mengenal struktur tubuh atau anatumi
merupakan pengetahuan penting bagi anak. dalam menari. Anak diberi kesempatan
mengidentifikasi dan mendemonstrasikannya melalui gerakan tari yang
terkoordinasi dengan bagian tubuh atau anatomi, seperti persendian, yaitu :
siku, lutut, pinggang, leher, pergelangan tangan, serta pundak atas. Gambar
disamping adalah anak yang menari menggunakan gerak tubuh mengkoordinasikan
bagian persendian.
B. KESADARAN TUBUH
Kesadaran tubuh menunjuk pada kemampuan
anak untuk mengenal nama-nama bagian tubuh serta kemampuan untuk mengontrol
setiap bagian dari tubuhnya.
1. Wilayah kepala : dahi, muka, pipi,
alis, hidung, mulut, telinga, * rahang, dagu, mata, dan rambut.
2. Wilayah badan bagian atas : leher,
bahu, dada, perut, lengan, tangan, siku, pergelangan, telapak, dan jari-jari.
3. Wilayah badan bagian bawah. '
pinggang, pinggul, pantat, paha. lutut, betis, pergelangan kaki, punggung.
kaki, tumit, mata kaki. dan Jari-jari.
C. GERAK TARI
Bentuk-bentuk ruang dalam menari untuk
anak usia dini adalah :
1) Arah. 2) Jalan setapak. 3) Level. 4)
Bentuk. 5) Bentuk individual. 6) Hubungan.
BAB
V
PENCIPTAAN KARYA TARI UNTUK ANAK USIA
A. Prinsip-prinsip Penciptaan Tari
1. Latar Belakang
Tari tidak hanya disusun dari unsure
gerak (kecerdasan kinestetik), tetapi juga mempunyai irama (kecerdasan
musikal). Se|ain itu, tari juga terdiri dari poIa-pola gerak dan pola-pola
lantai (kecerdasan spasial visual), yang dapat dilakukan secara berkelompok
atau juga individual (kecerdasan intrapribadi dan antar pribadi).
2. pemilihan judul
a.
sesuaikan judul tari dengan tema
b.
sesuaikan judul tari dengan lingkungan tempat tinggal anak
c.
judul sederhana singkat dan menarik
d.
judul menggambarkan isi tari secara keseluruhan
Setiap buku memiliki keunggulannya
masing masing, Pada Buku ini memiliki ke unggulan diantaranya: Buku ini
dapat dijadikan pedoman oleh para pendidik maupun calon pendidik, karena mau
tidak mau seorang guru itu dituntut untuk menguasai keterampilan menari.
Terdapat berbagai macam gambar yang
memudahkan pembaca untuk memaham maksud dari kata kata yang ada di buku tsb.
Layout, tata letak dan tata tulis pada buku ini tertata dengan sangat rapi dan
baik. Penulis menjabarkan dengan baik diawal mengenai buku yang dibahasnya,
jadi jika kita membaca sekilas mengenai buku ini kita akan memahami maksud dari
buku tersebut. Buku ini tidak begitu tebel sehingga
mudah untuk dibawa dan dipelajari dimana saja.
Daftar pustaka pada buku ini juga sangat banyak yang berarti penulis memiliki
referensi yang banyak mengenai evaluasi program pendidikan.
- Bab
1
Pembahasan
pada bab 1 menjabarkan mengenai karakteristik gerak berirama (tari) anak usia
dini. Bab ini dijabarkan dengan baik, dilihat dari pembahasannya mengenai
keterampilan koordinasi gerakan motorik halus, pada pembahasan ini penulis
menjabarkan berbagai contoh dan aktivitas juga unsur unsur gerak motoris dengan
point point penting dan kata-kata yang mudah untuk dipahami. Ditambah lagi pada
bab ini pembahasan mengenai unsur-unsur gerak tubuh dijabarkan dengan detail,
mulai dari tenaga, ruang, dan waktu.
- Bab
2
Pada
bab 2 ini membahas mengenai Karakteristik gerak berirama pada perkembangan anak
usia dini yang terdapat banyak gambar gambar sebagai pelengkap dan juga contoh
dari pembahasan yang sedang dibahas. Gambar-gambar tersebut membuat pembahasan
yang dibahas seperti fungsi dari tari menjadi lebih mudah untuk dimengerti
karna adanya contoh gambar. Pada bab ini juga penulis banyak mengambil
referensi dan juga pemahaman-pemahaman dari para ahli sehingga pembahasan yang
dibahas menjadi lebil baik.
- Bab
3
Kemampuan
merespon gerak berirama pada anak usia dini menjadi pembahasan pada bab ini.
Salah satu bagian dari pembahsannya adalah pengamatan/pengidentifikasian,
bercerita, dan peniru, disini penulis menjabarkan mengenai contoh contoh dari
tarian tsb dan menjelaskannya dengan rinci seperti tarian kereta api dan tarian
beruang. Penulis juga menambahkan tabel mengenai kemampuan mengamati dan juga
merespon pada anak usia 2-5 tahun secara umum yang memudahkan kita untuk
mengetahui kemampuan kemampuan di setiap umurnya.
- Bab
4
Bab
4 membahas mengenai performence tarian anak usia dini yang artinya mempelajari
atau mengenal tubuh terlebih dahulu. Pemaparan mengenai tubuh dibahas secara
mendalam dan terstruktur mulai dari strutur tubuh hingga kesadaran tubuh.
- Bab
5
Pembahasan
yang dibahas oleh bab 5 adalah mengenai penciptaan karya tari untuk anak usia
dini. Pada bagian pemilihan judul, penulis memberikan point point penting
mengenai hal-hal yang harus diperhatikan ketika memilih judul, point point
penting diberikan Bold (tulisan
tebal) agar pembaca lebih mudah untuk membedakannya dan dibawah tulisan
tersebut dilanjutkan dengan penjelasan mengenai point pentingnya.
- Bab
6
Penciptaan
karya gerak dan musik anak usia dini merupakan bagian dari bab 6 pada buku ini.
Pada bab ini pembahasan yang dijabarkan oleh penulis lebih fokus kepada point
point penting saja sehingga tidak banyak terdapat penjelasan atau kata-kata
yang bertele tele
- Bab
7
Bab
terakhir sekaligus penutup dari buku ini membahas mengenai penciptaan karya
gerak berirama untuk anak usia dini. Pada bab ini komponen yang dibahas dari
perencanaan dijabarkan dengan point point yang memudahkan pembaca dan menarik
pembaca agar dapat memahami dengan baik perencanaan ketika praktik penciptaan
gerak berirama
Kelemahan pada buku ini adalah: Mengingat
jarangnya buku yang membahas mengenai gerak dan tari anak usia dini, pada buku
ini pembahasan yang dijabarkan masih belum lengkap dan seharusnya dijabarkan
lebih baik lagi. Seperti pembahsan mengenai pola tari untuk anak, penulis tidak
membahas dengan detail bagaimana pola yang benar.
Buku ini juga terlihat belum tertata dengan rapi. Seperti
jarak antara tulisan dan marginnya yang terlalu dekat, tidak adanya penjelasan
mengenai buku tersebut (terbit dimana, siapa penerbitnya, kapan diterbitkan,
dll) pada bagian belakang buku paragrafnya masih ada yang belum “justify” atau
rata kiri kanan. Gambar yang di tampilkan tidak memiliki warna sehingga
terlihat seperti hasil foto copyan
- Bab
1
Pada
bab ini saya menemukan tata penulisan yang masih berantakan, seperti pada
point-point yang terdapat di gerakan jari tangan dalam melakukan aktivitas.
Spasi atau jarak dari point satu ke point yang lain terlalu berjarak sehingga
menjadi pemborosan kertas. Dan margin pada bagian pembahasan mengenai ruangan
terlihat tidak sesuai dengan yang lainnya.
- Bab
2
Bab
2 yang membahas mengenai karakteristik gerak berirama pada perkembangan anak
terdapat banyak gambar sebagai faktor pendukung tetapi gambar yang disajikan
memiliki layout ataupun size yang tidak beraturan. Pola yang dijabarkan oleh
bab ini juga tidak mendalam, dan sama seperti bab 1 penggunaan spasi pada bab
ini juga terlalu berlebihan terutama ketika jarak dari point D ke point E.
- Bab
3
Pada
bab ini membuat pembaca bingung ketika penulis menuliskan pembahasan mengenai
point A (Toodler) ketika membahas point tersebut, penulis tidak melanjutkan ke
point berikutnya, yang artinya tidak ada point lanjutan seperti pint B, C, D
dan lain lain. Jika tidak ada point selanjutnya mengapa harus dibuat point?
Saat membahas mengenai pengamatan penulis hanya memberikan 2 contoh tarian yang
umum dan tidak memberikan contoh contoh lain yang lebih mendalam atau jaran
diketahui.
- Bab
4
Samahalnya
dengan bab-bab lainnya, pada bab 4 juga terdapat banyak kesalahan penulisan dan
simbol simbol penulisan yang kuran dan berlebih. Pada bab ini juga penulis
membahas lagi mengenai keterampilan lokomotor, nonlokomotor dan juga
manipulatif yang telah dibahas di bab sebelum-sebelumnya.
- Bab
5
Ada
beberapa hal yang membingungkan ketika melihat bab 5, terlihat dari ketika
membahas mengenai prinsip-prinsip penciptaan tari, malah langsung membahas
mengenai latar belakang dan tidak memberikan penjelasan secara gambalang
mengenai prinsip tersebut. Struktur ekspresi yang dibahas pada bab ini terlihat
hanya memiliki kesimpulan atau terlihat terlalu singkat.
- Bab
6
Semakin
kebelakang atau masuk pada bab 6 penulisan, paragram dan juga margin terlihat
semakin berantakan. Dilihat dari tidak ratanya kiri dan kanan bagian dari
tulisan tulisan tersebut
- Bab
7
Bab
7 juga sama dengan bab sebelumnya mengenai tulisan dan kerapiannya. Ditambah
ketika membahas mengenai 4 tahapan penciptaan tari yang harus di perhatikan
seharusnya dibuat point point penting sehingga para pembaca lebih memahami
maksudnya ketimbang dibuat per paragraf - paragraf
BAB III
PENUTUP
Tari adalah ekspresi jiwa yang media ungkapnya gerak
tubuh. Gerak yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati merupakan gerak yang
sudah diolah sehingga sesuai dengan tema, maksud dan tujuan atau isi tarian.
Dengan gerak tubuh yang sesuai maka seorang penata tari atau yang sering
disebut koreografer dapat menyampaikan isi hatinya kepada penonton atau
audience.
Pembelajaran tari anak usia dini berarti pula
mengembangkan berbagai ragam ranah belajar baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik. Gabbar, Leblanc dan Lowy menyatakan bahwa materi dan obyektifitas
serta program tari haruslah mencakup 3 aspek tersebut.
- Aspek
Psikomotorik mencakup kemampuan motor control, keseimbangan, agility,
koordinasi, musicular, strenght dan endurance dan cardorespiratory
endurance.
- Aspek
Kognitif meliputi sequent, sinkronisasi gerakan,serta pengetahuan tentang
budaya.
- Aspek
Afektif meliputi kerjasama dengan orang lain serta ekspresi diri melalui
gerakan.
Saran untuk
pembaca: Buku ini sangat baik untuk kita sebagai salah satu referensi untuk
lebih mengetahui mengenai karakteristik tari anak
usia dini
Saran untuk
penulis buku: Sebaiknya materi ini dibahas lebih spesifik agar lebih mudah
dalam memahami materi ini. Disamping itu juga seharusnya editor
dapat mengecek kembali susunan dan kerapian dari buku tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Kamtini.
Keterampilan Tari Anak Usia Dini. Medan:
Unimed Express
http://pgpaud.fkip.unsri.ac.id/userfiles/file/MODUL%20PRAKTIKUM%20GERAK%20DAN%20TARI.pdf
Comments
Post a Comment